Jam Kerja
Senin - Sabtu, 08.00 – 16.00 WIB
HUBUNGI KAMI
VIA WHATSAPP

Merger Operator Seluler, Paket Internet Bisa Terjangkau

Dengan terjadinya merger antar operator seluler, pelanggan akan merasakan keuntungan berlimpah, salah satunya tarif paket internet yang terjangkau.

Pakar telekomunikasi Kamilov Sagala mengatakan, tarif layanan telekomunikasi, khususnya paket internet tidak akan menjadi mahal setelah terjadinya aksi korporasi tersebut.

Kamilov menjelaskan bila tarif sebelum merger itu kedua operator seluler menyasar segmen pasar yang berbeda. Maka setelah bergabung, tarifnya bisa dikreasi sesuai kebutuhan pelanggan.

“Dari satu tarif nanti bisa jadi ada tiga tarif dengan segmen pasar berbeda. Jika di Tri itu menyasar pasar anak muda, Indosat menyasar menengah ke atas, ini yang nanti bisa membuat tarif yang disesuaikan pelanggan,” ujar Kamilov dalam diskusi virtual, Jumat (8/10/2021).

Kemudian, pelanggan akan mudah mendapatkan layanan. Komilov mencontohkan, jika saat berlangganan salah satu operator tetapi layanan tersebut tidak ada di suatu daerah. Dengan sudah merger, pelanggan tersebut kini bisa menikmati layanan, karena daerah tersebut sudah dijangkau oleh operator satu lagi.

“Saya menanggap, persaingannya akan semakin hidup yang menguntungkan industri dan pelanggan. Sekarang kita ambil posisi di mana? kalau posisi masyarakat itu diuntungkan, karena meningkatnya layanannya itu yang kebutuhan kita terpenuhi,” tutur mantan Komisioner BRTI ini.

Saat ini jumlah operator seluler yang beroperasi di Indonesia terbilang cukup banyak untuk dikatakan ideal. Hal itu yang berdampak pada persaingan, membuat industri tidak sehat karena misalnya terjadi perang tarif untuk mendapatkan pelanggan baru maupun mempertahankan pelanggan eksisting.

Sebagai informasi, operator seluler di Indonesia, di antaranya Telkomsel, XL Axiata, Smartfren, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Net1 Indonesia), Indosat Ooredoo, dan Hutchison 3 Indonesia (Tri). Khusus untuk dua terakhir, telah sepakat merger yang nantinya menjadi Indosat Ooredoo Hutchison.

Kamilov menyebutkan idealnya operator seluler jumlahnya 3-4 agar industri telekomunikasi menjadi lebih sehat lagi.

“5G yang baru saja diluncurkan beberapa waktu lalu itu membutuhkan sumber daya frekuensi dan itu terbatas, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut wajarnya operator seluler di Indonesia itu antara 3-4 pemain,” pungkasnya.

Baca artikel detikinet, “Merger Operator Seluler, Paket Internet Bisa Terjangkau” selengkapnya https://inet.detik.com/telecommunication/d-5758678/merger-operator-seluler-paket-internet-bisa-terjangkau.